Senin, 09 Juni 2014

Tugas Media Pembelajaran


RANCANGAN PEMBELAJARAN MODEL ASSURE UNTUK MATA PELAJARAN FIQIH DI KELAS VII MTS S  AN NUR PADANG
BAB I
PENDAHULUAN 
A.  Latar Belakang Masalah
      Pendidikan adalah salah satu hal yang sangat penting bagi setiap individu. Melalui pendidikan ini setiap individu akan mampu bersaing dengan individu lain dalam perkembangan era globalisasi seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebagaimana tercantum  dalam UU No. 20 Tahun 2003 Tentang SISDIKNAS, yakni: “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.
Berdasarkan pengertian pendidikan di atas terlihat bahwa proses pembelajaran itu tidak hanya sekedar transfer ilmu dari pendidik kepada siswa saja akan tetapi bagaimana pendidikan itu mampu memfasilitasi siswa untuk memiliki ilmu pengetahuan, sikap, kepribadian dan kemandirian.
Salah satu model pembelajaran yang bisa digunakan adalah model ASSURE. Model ASSURE merupakan salah satu model yang dapat menuntun pembelajar secara sistematis untuk merencanakan proses pembelajaran secara efektif.  Model ASSURE pada pelaksanaannya memadukan penggunaan teknologi dan media di ruang kelas. Jadi dengan melakukan perencanaan secara sistematis, dapat membantu memecahkan masalah dan membantu mempermudah menyampaikan pembelajaran. Karena proses pembelajaran itu merupakan proses yang komplek dan merupakan suatu sistem yang perlu dilakukan dengan pendekatan sistematis.
Model ASSURE ini merupakan salah satu model yang dapat menuntun pembelajar secara sistematis untuk merencanakan proses pembelajaran secara efektif.  Model ASSURE pada pelaksanaannya memadukan penggunaan teknologi dan media di ruang kelas. Jadi dengan melakukan perencanaan secara sistematis, dapat membantu memecahkan masalah dan membantu mempermudah menyampaikan pembelajaran. Karena proses pembelajaran itu merupakan proses yang komplek dan merupakan suatu sistem yang perlu dilakukan dengan pendekatan sistematis.
Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dibahas bagaimana merencanakan pelaksanaan pembelajaran di ruang kelas menggunakan model ASSURE. Media yang digunakan bergantung kepada analisis kebutuhan yang dilakukan sebelum pelaksaan kegiatan pembelajaran.
B.  Tujuan
      Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.    Untuk mengetahui lebih jauh tentang model ASSURE.
2.    Untuk mengetahui bagaimana urutan sistemasis penggunaan model ASSURE.
3.    Untuk merumuskan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan model ASSURE menggunakan media pembelajaran yang dipilih sesuai analisis kebutuhan.
C.  Manfaat
          Berdasarkan latar belakang masalah dan tujuan di atas, maka yang menjadi manfaat dalam   penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.    Memenuhi tugas akhir semester pada mata kuliah Media Pendidikan
2.    Sebagai bahan bacaan untuk memperdalam pengetahuan tentang Model ASSURE dan penggunaannya.

BAB II
KAJIAN TEORI

A.  MEDIA SECARA UMUM
 Belajar pada dasarnya merupakan perubahan tingkah laku pada diri pebelajar dan perubahan pebelajar dengan lingkungan sekitar. Dengan proses belajar yang dilakukan oleh pebelajar, dinilai mampu merubah tingkah laku si pebelajar itu sendiri. Belajar menurut Hergenhahn dan Olson (2008:4) merupakan proses ketika mempelajari perilaku yang berakibat bagi seseorang untuk  bisa mengambil kesimpulan mengenai proses tersebut yang diyakini sebagai sebab dari  perubahan tingkah laku yang terjadi.
            Media pembelajaran merupakan faktor penting yang mempengaruhikeberhasilan proses pembelajaran. Menurut  Smaldino, dkk (2008) kata media merupakan bentuk jamak dari perantara (mediaum), merupakan saranakomunikasi. Berasal dari bahasa Latin medium (“antara”), istilah ini merujuk padaapa saja yang membawa informasi antara sebuah sumber dan sebuah penerima.
Media pembelajaran dikategorikan  menjadi enam kategori dasar  yaitu : teks, audio, visual, video,model dan tenaga (orang-orang).
1.    Teks merupakan karakter alfanumerik yang mungkin ditampilkan dalam format apapun, seperti buku, poster, papan tulis, layar komputer dan sebagainya.
2.    Audio mencakup apa saja yang bisa anda dengar, seperti suara orang, suara mekanik, musik dan sebagainya. Suara tersebut bisa di dengar secara langsung ataupun rekaman.
3.    Visual meliputi diagram pada sebuah poster, gambar pada papan tulis, gambar pada buku,karton dan sebagainya.
4.    Video merupakan media yang menampilkan gerakan, termasuk DVD, rekaman video, animasi komputer dan sebagainya.
5.    Model, bersifat tiga dimensi, dan bisa disentuh oleh siswa.
6.    Tenaga (Orang), bisa berupa guru, siswa atau ahli bidang studi.

B. MODEL ASSURE UNTUK MEMBANTU PEMBELAJARAN
1.    Menganalisis Peserta Didik
Langkah pertama dalam merencanakan pembelajaran adalah mengidentifikasi dan menganalisis  karakteristik siswa berdasarkan hasil belajar. Informasi ini akan memandu guru membuat keputusan. Hal utama yang perlu dipertimbangkan ketika  menganalisis siswa meliputi: (1) karakteristik umum siswa, (2) kompetensi khusus (pengetahuan, keterampilan, dan sikap tentang topik), dan (3) gaya belajar.
a.    General Characteristics (Karakteristik Umum)
Karakteristik umum ini penting diketahui untuk mempengaruhi belajar siswa. Karakteristik umum terdiri dari faktor tetap seperti jenis kelamin dan etnis/kebudayaan, mereka yang bervariasi secara teratur, seperti sikap dan minat. Meninjau catatan siswa untuk mengidentifikasi perbedaan usia siswa guru lebih memahami pola perilaku atau kemampuan siswa untuk fokus pada kegiatan belajar.ketika merencanakan kerja kelompok perbedaan jenis kelamin dapat mempengaruhiperhatian siswa dan kemauan untuk berpartisipasi.
b.    Specific Entry Competencies (kompetensi khusus)
            Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa bagaimana pengetahuan siswasebelumnya dipengaruhi oleh topik tertentu dan apa yang mereka pelajari lebih daripada semua sifat psikologis. (Dick, dan Carey dalam Smaldino, dkk: 2012). Oleh karena itu,komponen penting dari merancang pelajaran adalah untuk mengidentifikasi kompetensikhusus tertentu dari siswa. Guru dapat melakukan ini secara informal (seperti dalam interogasi kelas) atau dengan cara yang lebih formal (seperti meninjau hasil tes standar atau memberi guru membuat tes dan penilaian). Tes masuk adalah penilaian yang menentukan apakah siswa memiliki prasyarat yang diperlukan, atau kompetensi, untuk mendapatkan perbaikan dari pembelajaran. Contohnya jika guru akan mengajar siswa untuk menghitung bentuk  bidang geometrik,  tes kemampuan awal akan berfokus pada keterampilan perkalian untuk mengidentifikasi siswa yang membutuhkan perbaikansebelum pelajaran. Kemampuan prasyarat ini penting untuk beberapa pembelajaran tentang kemampuan membaca. Oleh karena itu guru melakukan tes  untuk mengetahui kemampuan membaca siswa.
c.    Learning Style (Gaya Belajar)
            Gaya belajar berkenan dengan pengelompokkan sifat-sifat psikologis yang menentukan bagaimana seorang individu bisa merasakan interaksi yang memberikan respon secara emosional terhadap lingkungan belajar seperti: kecerdasan majemuk, kekuatan persepsi, kebiasaan memproses informasi, motivasi dan faktor-faktor fisiologis.
2.    Merumuskan Standar dan Tujuan
            Langkah berikutnya adalah merumuskan standar dan tujuan pembelajaran khusus dimulai dengan standar kurikulum dan teknologi yang digunakan guru di sekolah, berdasarkan pada tujuan nasional. Tujuan pembelajaran yang baik mencantumkan nama peserta didik  kepada siapa tujuannya dimaksudkan, tindakan (perilaku) untuk menunjukkan, kondisi dimana perilaku atau kinerja akan diamati, dan sejauh manapengetahuan atau keterampilan baru harus dikuasai. Untuk catatan ini, kondisi akan mencakup penggunaan teknologi dan media untuk mendukung pembelajaran dan untuk menilai keberhasilan standar atau tujuan pembelajaran.
a. Pentingnya standar dan tujuan
Perumusan tujuan pembelajaran adalah salah satu elemen yang sangat penting, hal ini berkenaan dengan pentingya fungsi tujuan dalam mendasari perumusan beberapa aspek dalam pembelajaran yaitu sebagai berikut:
1)   Dasar untuk pemilihan strategi, teknologi dan media pembelajaran.
2)   Dasar untuk penilaian dalam pembelajaran.
3)   Dasar untuk Ekspektasi belajar siswa.
b.    Tujuan pembelajaran dengan Teknik ABCD
ABCD merupakan teknik yang bisa digunakan dalam proses merumuskan tujuan pembelajaran dengan baik, adapun komponen-komponen dari teknik ABCD ini adalah sebagai berikut:
A  Audience (Audiensi)
Instruksi yang kita ajukan harus fokus kepada apa yang harus dilakukan/ dikerjakan oleh pembelajar bukan apa yang harus dilakukan pengajar.
B  Behavior (Perilaku)
Kata kerja yang mendeskripsikan kemampuan baru yang harus dimiliki pembelajar setelah melalui proses pembelajaran dan harus dapat diukur.
C  Conditions (Kondisi) Pernyataan tujuan yang meliputi kondisi dimana unjuk kerja itu diamati.
D Degree (Tingkat Keberhasilan)
         Pernyataan tujuan yang mengidentifikasi standar atau kriteria yang menjadi dasar pengukuran tingkat keberhasilan pembelajar.
c.    Daftar Periksa Tujuan berdasarkan ABCD
Pengelompokan dan pemeriksaan tujuan sangat penting, karena pemilihan metode dan media serta cara mengevaluasi tergantung pada jenis tujuan yang akan diterapkan. Suatu tujuan mungkin diklasifikasikan menurut jenis belajar utama yang akan dicapai, akan tetapi yang terpenting dari semuanya adalah bagaimana mengkomunikasikan tujuan dengan pengetahuan dan kompetensi siswa. Jika tujuan yang telah kita rumuskan masih belum mampu mengkomunikasikan pesan dengan apa yang akan menjadi pengetahuan dan kompetensi siswa, maka tujuan tersebut harus direvisi kembali.
d.   Tujuan Pembelajaran dan Perbedaan Individual
      Tujuan pembelajaran harus berkaitan dengan kemampuan individual pebelajar dalam menuntaskan atau memahami sebuah materi yang diberikan. Pebelajar yang tidak memiliki kesulitan belajar dengan pebelajar yang memiliki kesulitan belajar pasti memiliki waktu ketuntasan terhadap materi yang berbeda, maka untuk itu tujuan pembelajaran harus disesuaikan dengan perbedaan individual yang dimiliki oleh siswa.
3.    Memilih Strategi, Teknologi, Media dan Bahan Ajar
Setelah guru menganalisis peserta didik dan menetapkan standar dan tujuan pembelajaran, guru telah membuat titik awal (siswa memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap) dan poin terakhir (tujuan pembelajaran) dari proses pembelajaran. Selanjutnya tugas guru adalah membangun sebuah jembatan antara dua titik dengan memilih strategi pembelajaran yang tepat, teknologi,  media,  dan bahan ajar untuk mencapai tujuan pembelajaran.
a.  Memilih Strategi
       Pemilihan strategi pembelajarn disesuaikan dengan standar dan tujuan pembelajaran. Selain itu juga memperhatikan gaya belajar dan motivasi siswa yang nantinya dapat mendukung pembelajaran. Strategi pembelajaran dapat mengandung ARCS model (Smaldino dari Keller,1987). ARCS model dapat membantu strategi mana yang dapat membangun  Attention  (perhatian) siswa, pembelajaran berhubungan yang Relevant dengan keutuhan dan tujuan, Convident , desain pembelajaran dapat membantu pemaknaan pengetahuan oleh siswa dan Satisfaction dari usaha belajar siswa.
b.  Memilih Teknologi dan Media
         Jika merujuk pada kriteria media dan teknologi yang disebut Smaldino (2007) maka teknologi dan media yang dipilih dalam perencanaan pembelajaran ini menggunakan teknologi berbasis komputer. Melibatkan unit komputer, jaringan internet, web pembelajaran yang dirancang oleh pembelajar,whiteboard, dan proyektor.
Memilih Materi
      Sebelum memilih materi, terlebih dahulu akan dilakukan obsevasi awal dengan melakukan pengumpulan materi yang siap pakai, meminta keterlibatan spesialis materi dan memintai pendapat dari pembelajar lain. Kesemuanya akan digabung dan diseleksi menjadi materi yang akan digunakan dalam perencanaan pembelajaran ini. Pemilihan itu disesuaikan dengan tujuan pembelajaran dan kebutuhan dari pelajar, karena materi yang siap pakai yang diperoleh, biasanya butuh sentuhan modifikasi, maka sentuhan itu perlu keterlibatan spesialis dan pembelajar lain. Kemudian dalam pemilihan materi juga akan memerhatikan hak cipta dari materi tersebut. Maka materi yang dipilih dalam pembelajaran yang akan dilakukan adalah Model-model Pembelajaran Berbasis Komputer.
4.    Memanfaatkan Teknologi, Media dan Bahan Ajar
Tahap  ini melibatkan perencanaan pembelajaran oleh guru dalam memanfaatkan teknologi, media dan bahan ajar untuk membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran.Untuk melakukan hal ini mengikuti proses "5P": Preview teknologi, media dan bahan ajar, menyiapkan (Prepare) lingkungan, menyiapkan (Prepare) peserta didik, dan memberikan (Provide) pengalaman belajar.
a. Pratinjau Teknologi, Media dan Materi
Selama proses seleksi anda telah mengidentifikasi teknologi, media dan materi yang sesuai untuk audiensi dan tujuan belajar anda. Anda harus mempratinjau teknologi dan media yang dipilih terkait dengan tujuan belajar. Tujuannya adalah memilih bagian yang langsung selaras dengan mata pelajaran anda sebagai missal jika mata pelajaran adalah tentang penggunaan preposisi yang tepat, pratinjaulah beberapa program piranti lunak bahasa dan sastra untuk menemukan aktifitas latihan dan praktik yang sesuai dengan tujuan anda. Anda kemudian merancang mata pelajaran yang meliputi hanya bagian preposisi dari peranti lunak tersebut ketimbang seluruh urutan yang ada. Demikian pula, jika menggunakan sebuah video documenter, identifikasilah segmen-segmen yang berhubungan langsung dengan mata pelajaran, mengingat video DVD memungkinkan navigasi yang mudah bagi segmen sasaran.
b. Menyiapkan Teknologi, Media dan Materi
Selanjutnya kita harus menyiapkan teknologi, media dan materi yang akan mendukung aktifitas pengajaran yang akan kita laksanakan. Kumpulkan seluruh perlengkapan yang kita butuhkan dan tentukan urutan penggunaan materi
c.  Menyiapkan Lingkungan
Dimana saja aktifitas belajar terjadi diruang kelas, laboratorium, pusat media fasilitas harus diatur untuk penggunaan teknologi media, dan materi yang efektif.
d.   Menyiapkan Peserta didik
Penelitian mengenai belajar mengungkapkan dengan sangat jelas bahwa apa yang dipelajari dari sebuah kegiatan sangat bergantung pada bagaimana peserta belajar dipersiapkan untuk mata pelajaran tersebut.
e.  Menyediakan Pengalaman Belajar
Jika pengalaman belajar adalah yang berpusat pada guru, maka akan melibatkan presentasi, demonstrasi, latihan, dan praktik atau tutorial. Jika menggunakan presentasi sebagai salah satu strategi penting untuk mengikuti pandauan menggunakan kemampuan presentasi di ruang kelas.
5.    Mengajak Partisipasi Siswa
Untuk menjadi efektif, pembelajaran harus melibatkan keaktifan peserta didik secara mental. menyediakan kegiatan yang memungkinkan mereka untuk mempraktekkan pengetahuan atau keterampilan baru dan menerima umpan balik pada upaya mereka sebelum resmi dinilai. 

a.    Latihan
          Tujuan untuk mata pelajaran yang kita ajarkan dengan jelas menyatakan apa yang semestinya dilakukan oleh para siswa kita sesuai dengan instruksi. Jadi penting untuk mengharuskan siswa berpartisipasi melalui praktik langsung dengan teknologi dan kemampuan baru.
1) Teknologi sebagai alat produksi
        Salah satu cara yang paling umum dalam menggunakan teknologi dan media sebagai sarana yang mengharuskan partisipasi siswa adalah melalui penggunaan peranti produktivitas. Ini karena penggunaan perangkat tersebut dapat memacu siswa dalam pembelajaran, meningkatkan produktivitas dan mendorong kreatifitas.
2) Teknologi sebagai alat komunikasi
Sebagai contoh, jika menggunakan gambar proyeksi berupa foto para siswa yang tinggal di Alaska, kita sebagai guru dapat melibatkan para siswa dalam diskusi langsung dengan meminta mereka membandingkan situasi terakhir mereka dengan siswa pada foto tersebut. Para siswa kemudian bisa saja bertukar e-mail dengan para siswa di Alaska untuk memperoleh pengetahuan pertama mengenai kehidupan mereka.
3) Teknologi sebagai alat penelitian
Penelitian telah menunjukkan bahwa internet merupakan peranti komputer yang paling sering digunakan. Para siswa memiliki akses instan ke sumber daya yang tak terbatas. Oleh karena itu, mereka bisa dengan mudah “menempatkan, mengevaluasi, dan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber. Penelitian siswa sebaiknya diperluas juga untuk meliputi informasi dari buku, Koran harian dan orang-orang. Penggunaan sumber daya yang beragam akan lebih memastikan bahwa siswa tidak sekedar menyalin informasi berbasis web ke dalam karya mereka.
4)  Teknologi sebagai alat penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan
Para siswa sebelumnya belum pernah mengakses data dan informasi yang begitu besar jumlahnya. Para siswa dari berbagai usia sekarang mampu lebih teliti menguji informasi melalui berbagai perangkat. Masalah yang mungkin saja ditangani para siswa melalui penggunaan teknologi meliputi “apakah seseorang dengan suara terbanyak akan menang? Untuk menjawab pertanyaan tersebut siswa dapat mengunduh hasil pemilu ke dalam sebuah spreadsheet untuk menguji suara elektroral yang dibandingkan dengan suara pemilih.
5)   Menggunakan peranti lunak pembelajaran untuk latihan
Peranti lunak pendidikan merupakan salah satu sarana melibatkan para siswa dengan kemampuan yang beragam dalam aktifitas belajar individual yang difokuskan pada kemampuan dan pengetahuan dasar. Sebagian besar program peranti lunak pendidikan memungkinkan para siswa untuk terlibat dalam aktifitas yang lebih menantang dengan melompati aktifitas yang mengandung pengetahuan yang telah di kuasai para siswa.
6)  Menggunakan media lainnya untuk latihan
 Diskusi, kuis singkat, dan latihan penerapan, bisa mungkin dilakukannya latihan dan umpan balik selama pengajaran. Aktifitas tindak lanjut bisa menyediakan kesempatan lebih lanjut untuk keterlibatan aktif para siswa.
b. Umpan Balik
       Di semua kasus, para siswa harus menerima umpan balik mengenai ketepatan respon mereka. Umpan balik atau tanggapan bisa berasal dari guru atau para siswa yang bekerja di dalam kelompok kecil dan saling memberi umpan balik. Umpan balik mungkin bisa juga diperoleh melalui aktifitas periksa sendiri atau berasal dari komputer atau mentor.
6.    Evaluasi dan Revisi
           Setelah menerapkan pelajaran, evaluasi dampaknya terhadap belajar siswa.Penilaian ini tidak hanya meneliti sejauh mana siswa telah mencapai tujuan pembelajaran,tetapi juga meneliti keseluruhan proses pembelajaran  dan dampak penggunaan teknologi dan media. berdasarkan perbedaan antara tujuan dan hasil belajar siswa, direvisi rencanapelajaran untuk mengatasi bidang yang menjadi perhatian.
a.       Menilai prestasi siswa
           Metode dalam menilai prestasi bergantung pada sifat dan tujuan belajar. Beberapa tujuan belajar mengharuskan kemampuan kognitif yang relative sederhana sebagai contoh adalah bagaimana melihat siswa membedakan kata sifat dari kata keterangan, atau merangkum prinsip deklarasi kemerdekaan. Tujuan belajar seperti itu semua bermanfaat bagi ujian tertulis konvensional.
1)   Penilaian auntentik
             Di sekolah, minat yang meningkat terhadap penilaian autentik di pacu oleh komitmen menuju perspektif konstruktivis. Penilaian autententik bisa digunakan untuk menilai kinerja atau produk tunggal, produk unit, atau protofolio.
2)   Penilaian Portofolio
       Portofolio menilai kemampuan siswa untuk membuat produk nyata yang menggambarkan pencapaian mereka terkait dengan analisis, sintesis, dan evaluasi. Komponen kunci dari portofolio adalaha bahwa mereka mengharuskan rekleksi sendiri sesuai yang ditampilkan di produk portofolio. Sebagai misal, jika siswa bisa memilih fragmen karya yang menampilkan pencapaian sebuah tujuan belajar, mereka mungkin saja meminta untuk menjelaskan kenapa mereka memilih fragmen tersebut dan bagaimana itu menunjukkan bahwa mereka telah mempelajari pengetahuan dan kemampuan sasaran.
          Portofolio tradisional merupakan kumpulan fisik dari karya para siswa, sementara portofolio elektronik merupakan koleksi digital dari karya para siswa. Portofolio tradisional terdiri dari salinan kertas dari karya para siswa, foto, video atau rekaman kaset audio. Portofolio sering kali disimpan dalam penjepit dan kotak penyimpanan, yang berpindah dari satu guru lainnya ketika para siswa naik tingkat.
        Portofolio elektronik menyimpan seluruh karya siswa dalam bentuk file digital. Portofolio elektronik bisa dibuat dengan peranti lunak khusus, sebuah situs online, atau program dasar seperti power point. Kekurangan dari portofolio elektronik adalah perlengkapan, akses, keamanan dan waktu.
b.      Evaluasi dan revisi stragetegi, teknologi dan media
        Evaluasi juga meliputi penilaian strategi, teknologi dan media. Salah satu komponen kunci evaluasi dan revisi sebuah mata pelajaran adalah masukan dari pembelajar. Kita juga bisa mendapatkan umpan balik terkait dengan strategi pengajaran dan penggunaan teknologi dan media melalui wawancara dan diskusi.
-         Evaluasi guru
      Salah satu komponen penting dari suasana kelas manapun adalah guru, yang sebaiknya di evaluasi bersama dengan komponen-komponen lainnya. Meskipun evaluasi atas pengajaran kita mungkin bisa menimbulkan kekhawatiran.
Informasi yang dihasilkan akan memberikan umpan balik yang bagus sekali untuk menangani area-araea yang butuh pengembangan dan untuk mengetahui area-area pangajaran yang berkualitas tinggi terdapat empat jenis dasar evaluasi guru: diri sendiri, siswa, rekan guru, dan administrator.

-            Revisi strategi, teknologi dan media.
         Tahap terakhir dari siklus pengajaran adalah duduk dan melihat data penilaian dan evaluasi. Dimana terdapat perbedaan antara yang kita inginkan untuk terjadi dan apa yang memang terjadi.

C.     PENERAPAN  MODEL ASSURE
                  Rancangan pembelajaran menggunakan model ASSURE digunakan pada proses pembelajaran mata pelajaran Fiqih VII MTsS An nur  Padang dengan mempraktikkan thaharah dan pembagiannya. Adapun rancangan pembelajarannya adalah sebagai berikut:
1.  Analisis Pebelajar
a.  Karakteristik umum (general characeristics)
          Siswa kelas VII MTsS An nur Padang pada mata pelajaran Fiqih rata-rata siswanya berasal dari  keluarga ekonomi menengah ke bawah. Jumlah siswa kelas VII sebanyak 120 orang yang terbagi dalam tiga rombongan belajar atau tiga  kelas, rata-rata setiap kelas ada sekitar 30 orang siswa. Jumlah siswa perempuan lebih banyak dibandingkan dengan siswa laki-laki. Siswa kelas VII ini berumur sekitar 12-14 tahun.
b.      Kompetensi Khusus (Entry competencies)
          Siswa kelas VII MTsS An nur Padang  sebelum mempelajari tentang. Menjelaskan pengertian najis , Mengidentifikasi macam-macam najis , Membedakan najis mukhafafah, mutawasitah, dan mughlazah, Menentukan macam-macam air, Membandingkan ciri-ciri air mutlak, mustakmal, makruh, dan mutanajis Mendemontrasikan cara bersuci dari najis
c.       Gaya Belajar (Learning Style)
     Terdapat tiga macam gaya belajar yang dimiliki peserta didik, yaitu:1. Gaya belajar visual (melihat) yaitu dengan lebih banyak melihat seperti membaca,2. Gaya belajar audio (mendengarkan), yaitu belajar akan lebih bermakna oleh peserta didik jika pelajarannya tersebut didengarkan dengan serius,3. Gaya belajar kinestetik (melakukan), yaitu pelajaran akan lebih mudah dipahami oleh peserta didik jika dia sudah mempraktekkan sendiri.

2.      Merumuskan standar dan tujuan
       Setelah melakukan pembelajaran Fiqih ini diharapkan siswa kelas VII MTsS An nur Padang mampu mengenal thaharah sesuai dengan prosedur untuk membantu memudahkan siswa dalam kehidupan sehari-hari.

3.      Memilih strategi, teknologi, media dan materi
a. Memilih strategi
        Strategi yang digunakan pada pembelajaran Fiqih Kelas VII MTsS An nur Padang adalah strategi demonstrasi langsung  yang berpusat pada guru, agar pebelajar memperoleh pengalaman nyata bagaimana mempraktikkan Thaharah tersebut, siswa melakukan praktik langsung menggunakan dengan menggunakan alat thaharah yang ada disekolah
b. Memilih teknologi dan media
     Dalam  perencanaan pembelajaran ini menggunakan teknologi berbasis komputer dengan vidio atau gambar yang mencontohkan atau mempraktekkan cara thaharah yang benar
c. Memilih bahan Ajar
       Sebelum melakukan pembelajaran dipersiapkan bahan ajar cetak (handout panduan praktik dan buku paket mata pelajaran Fiqih kelas VII) dan bahan ajar non cetak  berisi materi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran tentang mempraktikkan salah satu bentuk bersuci), materi mencakup langkah-langkah,pengertian taharah, macam-macam thaharah, serta bagaiman cara membersihkannya
4.      Mengajak partisipasi Siswa
       Mempraktikkan thaharah pada pembelajaran,  mengajak siswa untuk partisipasi aktif dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada guru, kemudian didiskusikan dengan siswa lain tentang thaharah.
5.      Evaluasi dan Revisi
         Pada tahap evauasi, ada dua jenis evaluasi yang akan dilakukan yaitu evaluasi rancangan pembelajarandan evaluasi hasil belajar, dilihat seberapa tercapainya tujuan pembelajaran mempraktikkan salah satu thaharah, macam-macam thaharah serta cara thaharah yang benar. Tahap evaluasi selanjutnya adalah evaluasi hasil belajar dengan menggunakan tes prakti











BAB III

RPP               
Satuan Pendidikan          : MTs An-Nur
Mata Pelajaran                 : Fiqih
Kelas/Semester               : VII/Tujuh)/I (Satu)
Tahun Ajaran                   : 2014/2015
I.              Standar Kompetensi
1.       Melaksanakan ketentuan Thaharah (bersuci)

II.            Kompetensi Dasar
1.1 Menjelaskan macam-macam najis dan tata cara thaharahnya (bersucinya)
III.          Indikator Pembelajaran
1.1.1    Menjelaskan pengertian najis
1.1.2    Mengidentifikasi macam-macam najis
1.1.3    Membedakan najis mukhafafah, mutawasitah, dan mughlazah
1.1.4    Menentukan macam-macam air
1.1.5    Membandingkan ciri-ciri air mutlak, mustakmal, makruh, dan mutanajis
1.1.6    Mendemontrasikan cara bersuci dari najis
IV.          Alokasi Waktu: 2 x 40 Menit  
V.           Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat memahami permasalahan najis dan cara mensucikannya
VI.         Materi dan Uraian Materi: Najis
Pengertian najis adalah: sesuatu yang menempel pada badan, pakaian, dan tempat yang menyebabkan tidak sahnya seseorang melaksanakan ibadah tertentu.
Macam-macam najis:
1.       Najis mukhafafah (ringan) contoh kencing bayi laki-laki yang minum dan makannya asi saja
2.       Najis mutawasitah (sedang) contoh darah, nanah, kotoran manusia dan binatang dan bangkai
3.       Najis mughalazhah (berat) contoh anjing dan babi

Cara mensucikan najis
a.       Najis Mukhafafah; memercikkan air pada tempat/benda yang terkenal najis
b.      Najis mutawasitah; disucikan sampai bersih/sampai hilang sifat-sifat najis tersebut seperti; baunya, warnanya, dan wujudnya (kapan perlu pakai sabun/deterjen)

Macam-macam air:
a.       Air mutlak, yaitu air yang suci lagi mensucikan
Contoh: air hujan, air sumur, air sungai, air laut, air salju, air mata air, dan lain-lain.
b.      Air mustakmal, yaitu air yang suci tapi tidak dapat mensucikan
Contohnya air the, air kopi, air kelapa/air buah-buahan lainnya air susu
c.       Air mutanajis, yaitu air bernajis
Contohnya; air mutlak yang terkena atau masuknya najis seperti; air kena kotoran binatang/manusia
d.      Air musyammas, yaitu air makruh contohnya air yang berada pada bejana yang berkarat, air yang terjemur pada panas matahari

Ciri-ciri dari macam-macam air:
1.       Air mutlak; air yang belum berubah salah satu sifatnya (warna, bauk, dan rasa)
2.       Air mustakmal; air sudah terpakai dan sudah berubah salah satu sifatnya
3.       Air mutanajis; air yang kena najis yang kurang dari dua kulah
4.       Air musyammas; air yang dipanaskan di bawah terik matahari, yang terdapat pada bejana yang berkarat.

VII.       Metode/Model Pembelajaran
-          Ceramah
-          Tanya jawab
-          Demonstrasi
-          Pengamatan

VIII.     Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1.       Kegiatan Awal
-          Appersepsi/motivasi
-          Membaca salam
-          Membaca basmalah
-          Melakukan tanya jawab

2.       Kegiatan Inti
-          Menjelaskan pengertian najis
-          Mengidentifikasikan macam-macam najis
-          Menjelaskan perbedaan antara najis mukhafafah, mutawasitah  dan mughalazhah
-          Membandingkan ciri-ciri air mutlak, mustakmal, makhruh, dan mutanajis
-          Mempraktekkan cara membersihkan najis

3.       Kegiatan Akhir
-          Melakukan refleksi terhadap materi yang telah dipelajari
-          Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang sudah dipelajari
-          Menyampaikan KD untuk pertemuan minggu depan

IX.          Sumber Belajar
1.       Sulaiman Rasyid, Fiqh Islam
2.       T. Ibrahim, H. Darsono, Penerapan Fiqh I, Solo, PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2009

Alat:
-          Spidol
-          Papan Tulis
-          Boneka
-          Gambar seputar macam-macam najis

Bahan:
-          Air, the, kopi, susu, air kelapa
-          Kotoran kambing
-          Gelas plastik

X.            Penilaian
-          Lisan
-          Tulisan,
-          Unjuk kerja

Soal:
1.       Apakah pengertian najis?
2.       Jelaskan macam-macam najis!
3.       Terangkan, beda najis antara najis mukhafafah, mutawasitah, dan mughalazhah!
4.       Tulislah macam-macam air!
5.       Jelaskan ciri-ciri air mutlak, mustakmal, mutanajis, dan musyammas!

Padang,     Juli 2014
Kepala MTs An-Nur Padang                                             Guru Mata Pelajaran Fiqih


Drs. H. SYARIMIN JUPI. ZA                                               BUSRA N, S.Pd.I.
NIP. 195508081988031001                                                                 NIP.






BAB IV
PENUTUP
        Berdasarkan pembahasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa dalam merancang pembelajaran pada mata pelajaran Fiqih dapat menggunakan model pembelajaran ASSURE. Karena model ASSURE dapat tersusun ini secara sistematis dapat membantu para guru dapat merencanakan kegiatan pembelajaran seperti menganalisis siswa, membantu bagaimana menentukan tujuan, memilih media-teknologi-strategi-materi, menggunakan media-teknologi-strategi-materi, bagaimana membuat siswa berpartisipasi aktif sampai menilai dan merevisi kegiatan yang telah berlangsung.

DAFTAR RUJUKAN
Smaldino,Heinich, Molenda, Russel .(2008). Instructional Media And Technologies ForLearning, (9th edition), New York : Macmillan Publishing Company.
Smaldino, Lowther  dan Russel .(2012). Instructional Technologies Media And ForLearning, (10th edition)Boston : Pearson Education


SILABUS PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan                          : MTs An-Nur Padang
Mata Pelajaran                                 : Fiqih 
Kelas/Semester                               : VII/I
Tahun Ajaran                                    : 2014/2015
Standar Kompetensi                    :  Melaksanakan Ketentuan Thaharah/bersuci

Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Indikator
Kegiatan Pembelajaran
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
1
2
3
4
5
6
7
1.1   Menjelaskan macam-macam najis dan tata cara thaharah (membersihkannya)
Najis
-     Menjelaskan pengertian najis
-     Menyebutkan macam-macam najis
-     Membedakan najis mukhafafah, mutawasitah dan mughalazhah
-     Menentukan macam-macam air
-     Membangkitkan ciri-ciri mutlak, mustakmal, makruh, dan mutanajis
-     Mendemonstrasikan cara bersuci dari najis
-      Membaca dan menelaah berbagai literatur untuk menanamkan konsep yang benar dan jelaskan tentang najis dan macam-macamnya
-      Mendengarkan penjelasan macam-macam air
-      Mengklasifikasikan macam-macam air
-      Menyebutkan perbedaan air mutlak, mustakmak, makruh, dan mutanajis
-      Mempraktekkan cara bersuci dari najis

-          Tes tertulis
-          Observasi
-          Tes unjuk kerja

2 x 40
Buku paket lembar observasi, gambar seputar macam-macamnajis, air the, air susu, air aqua, garam kotoran kambing, gelas, dll
1.2   Menjelaskan hadas kecil dan tata cara thaharahnya
Hadas kecil
-          Menjelaskan pengertian hadas kecil
-          Menyebutkan ciri-ciri hadas kecil
-          Menyebutkan contoh yang termasuk hadas kecil
-         Membaca dan menela’ah berbagai literatur untuk menemukan konsep yang benar dan jelas tentang hadas kecil dan melakukan tanya jawab seputar hadas kecil
-         Mengidentifikasi kondisi berhadas kecil
-          Tes unjuk kerja
-          Observasi
-          Performan

2 x 40
Buku paket, lembar penilaian, lembar observasi, ban, batu, erts, daun kering, kaca, plastik



Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Indikator
Kegiatan Pembelajaran
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
1
2
3
4
5
6
7

Istinjak
-          Menjelaskan pengertian istinjak
-          Menjelaskan hukum istinjak
-          Menjelaskan adab buang air
-          Menentukan alat-alat yang dapat digunakan untuk istinjak
-          Memprktekkan tata cara istinjak
-          Membaca, kemudian menjelaskan masalah istinjak
-          Mengidentifikasi alat yang dapat digunakan untuk beristinjak dan memperagakannya


Batu apung, batu kali

Wudhu’
-          Menjelaskan tata cara istinjak
-          Menjelaskan pengertian wudhu’
-          Menunjukkan sunat wudhu’
-          Mengemukakan hal-hal yang membatalkan wudhu’
-          Mempraktekkan tata cara wudhu’
-          Membaca materi
-          Melakukan pengamatan terhadap temuan yang melakukan wudhu’ menuliskan hasil pengamatannya dan memberikan kesimpulan
-          Memprakltekkan wudhu’ secara bergantian

2 x 40
Air, gambar peragaan wudhu’
1.3   Menjelaskan hadas besar dan tata cara thaharahnya
Hadas besar
-          Menjelaskan pengertian hadas besar
-          Menjelaskan contoh hadas besar
-          Mendengarkan penjelasan tentang pengertian dan contoh hadas besar
-          Melakukan study kasus seputar masalah hadas
-          Tugas kelompok
-          Observasi
-          Tes unjuk kerja
2 x 40
Buku paket

Haid
-          Menjelaskan pengertian haid
-          Menunjukkan ciri-ciri darah haid
-          Menjelaskan perbedaan darah haid dengan darah isthadhaih
-          Membaca dan memahami materi tentang haid
-          Mengidentifikasi ciri-ciri dan siklus aid
-          Mengklasifikasikan jenis kewajiban bagi wanita yang sudah haid


T. Ibrahim, H. Darsono Penerapan Fiqh untuk VII, Solo PT Serangkai Pustaka Mandiri



Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Indikator
Kegiatan Pembelajaran
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
1
2
3
4
5
6
7


-          Menentukan siklus darah haid
-          Mengidentifikasi kewajiban syar’i bagi wanita yang sudah haid





Mimpi basah
-          Menjelaskan pengertian mimpi basah
-          Menunjukkan ciri-ciri mimpi basah
-          Mengidentifikasi kewajiban syar’i bagi laki-laki yang sudah mimpi basah
-          Membaca dan memahami materi mimpi basah
-          Mengidentifikasikan ciri-ciri dan waktu terjadi mimpi basah
-          Tes tertulis
-          Tes lisan
2 x 40


Mandi wajib
-          Menjelaskan pengertian mandi
-          Menjelaskan macam-macam mandi
-          Menjelaskan syarat, rukun, dan sunat mandi
-          Menjelaskan hal-hal yang mewajibkan mandi
-          Mendemonstrasikan cara mandi wajib
-          Melakukan tanya jawab seputar mandi
-          Mendengarkan penjelasan seputar syarat, rukun dan Sunnah mandi
-          Mengidentifikasi sebab diwajibkannya mandi
-          Mencontohkan mandi wajib dengan alat benda
-          Mendemonstrsikan cara mandi wajib
-           



Tayamum
-          Menjelaskan pengertian tayamum
-          Menjelaskan syarat dan rukun tayamum
-          Menjelaskan hal-hal yang membatalkan tayamum
-          Menjelaskan sebab-sebab tayamum
-          Mempraktekkan cara bertayamum
-          Membaca dan memahami seputar materi tayamum dengan benar
-          Melakukan tanya jawab
-          Memperagakan cara bertayamum
-          Tes tulisan
-          Tes lisan Tes unjuk kerja
2 x 40
Tanah suci, berdebu, kertas

                                                                                                                                                                                                                                GURU MATA PELAJARAN

BUSRA N. S.Pd.I 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar