RANCANGAN PEMBELAJARAN MODEL ASSURE UNTUK
MATA PELAJARAN FIQIH DI KELAS VII MTS S AN NUR PADANG
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Pendidikan adalah salah satu hal yang sangat penting bagi setiap individu.
Melalui pendidikan ini setiap individu akan mampu bersaing dengan individu lain
dalam perkembangan era globalisasi seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi. Sebagaimana tercantum dalam UU No. 20 Tahun 2003 Tentang
SISDIKNAS, yakni: “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.
Berdasarkan
pengertian pendidikan di atas terlihat bahwa proses pembelajaran itu tidak
hanya sekedar transfer ilmu dari pendidik kepada siswa saja akan tetapi
bagaimana pendidikan itu mampu memfasilitasi siswa untuk memiliki ilmu
pengetahuan, sikap, kepribadian dan kemandirian.
Salah
satu model pembelajaran yang bisa digunakan adalah model ASSURE. Model ASSURE
merupakan salah satu model yang dapat menuntun pembelajar secara sistematis
untuk merencanakan proses pembelajaran secara efektif. Model ASSURE pada
pelaksanaannya memadukan penggunaan teknologi dan media di ruang kelas. Jadi
dengan melakukan perencanaan secara sistematis, dapat membantu memecahkan
masalah dan membantu mempermudah menyampaikan pembelajaran. Karena proses
pembelajaran itu merupakan proses yang komplek dan merupakan suatu sistem yang
perlu dilakukan dengan pendekatan sistematis.
Model
ASSURE ini merupakan salah satu model yang dapat menuntun pembelajar secara
sistematis untuk merencanakan proses pembelajaran secara efektif. Model
ASSURE pada pelaksanaannya memadukan penggunaan teknologi dan media di ruang
kelas. Jadi dengan melakukan perencanaan secara sistematis, dapat membantu
memecahkan masalah dan membantu mempermudah menyampaikan pembelajaran. Karena
proses pembelajaran itu merupakan proses yang komplek dan merupakan suatu
sistem yang perlu dilakukan dengan pendekatan sistematis.
Oleh
karena itu, dalam makalah ini akan dibahas bagaimana merencanakan pelaksanaan
pembelajaran di ruang kelas menggunakan model ASSURE. Media yang digunakan
bergantung kepada analisis kebutuhan yang dilakukan sebelum pelaksaan kegiatan
pembelajaran.
B.
Tujuan
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka tujuan dari penulisan makalah
ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui lebih jauh tentang model ASSURE.
2. Untuk mengetahui bagaimana urutan sistemasis
penggunaan model ASSURE.
3. Untuk merumuskan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
dengan model ASSURE menggunakan media pembelajaran yang dipilih sesuai analisis
kebutuhan.
C.
Manfaat
Berdasarkan latar belakang masalah dan tujuan di atas, maka yang menjadi
manfaat dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Memenuhi tugas akhir semester pada mata kuliah Media
Pendidikan
2. Sebagai bahan bacaan untuk memperdalam pengetahuan
tentang Model ASSURE dan penggunaannya.
KAJIAN
TEORI
A. MEDIA SECARA UMUM
Belajar
pada dasarnya merupakan perubahan tingkah laku pada diri pebelajar dan
perubahan pebelajar dengan lingkungan sekitar. Dengan proses belajar yang
dilakukan oleh pebelajar, dinilai mampu merubah tingkah laku si pebelajar itu
sendiri. Belajar menurut Hergenhahn dan Olson (2008:4) merupakan proses ketika
mempelajari perilaku yang berakibat bagi seseorang untuk bisa mengambil
kesimpulan mengenai proses tersebut yang diyakini sebagai sebab dari
perubahan tingkah laku yang terjadi.
Media
pembelajaran merupakan faktor penting yang mempengaruhikeberhasilan proses
pembelajaran. Menurut Smaldino, dkk (2008) kata media merupakan
bentuk jamak dari perantara (mediaum), merupakan saranakomunikasi. Berasal dari
bahasa Latin medium (“antara”), istilah ini merujuk padaapa saja yang membawa
informasi antara sebuah sumber dan sebuah penerima.
Media pembelajaran dikategorikan menjadi
enam kategori dasar yaitu : teks, audio, visual, video,model dan
tenaga (orang-orang).
1. Teks merupakan karakter alfanumerik yang mungkin
ditampilkan dalam format apapun, seperti buku, poster, papan tulis, layar
komputer dan sebagainya.
2. Audio mencakup apa saja yang bisa anda dengar, seperti
suara orang, suara mekanik, musik dan sebagainya. Suara tersebut bisa di dengar
secara langsung ataupun rekaman.
3. Visual meliputi diagram pada sebuah poster, gambar
pada papan tulis, gambar pada buku,karton dan sebagainya.
4. Video merupakan media yang menampilkan gerakan,
termasuk DVD, rekaman video, animasi komputer dan sebagainya.
5. Model, bersifat tiga dimensi, dan bisa disentuh oleh
siswa.
6. Tenaga (Orang), bisa berupa guru, siswa atau ahli
bidang studi.
B. MODEL ASSURE UNTUK MEMBANTU PEMBELAJARAN
1. Menganalisis Peserta Didik
Langkah pertama dalam
merencanakan pembelajaran adalah mengidentifikasi dan menganalisis karakteristik
siswa berdasarkan hasil belajar. Informasi ini akan memandu guru membuat keputusan.
Hal utama yang perlu dipertimbangkan ketika menganalisis
siswa meliputi: (1) karakteristik umum siswa, (2) kompetensi khusus (pengetahuan,
keterampilan, dan sikap tentang topik), dan (3) gaya
belajar.
a. General Characteristics (Karakteristik Umum)
Karakteristik
umum ini penting diketahui untuk mempengaruhi belajar siswa.
Karakteristik umum terdiri dari faktor tetap seperti jenis kelamin dan
etnis/kebudayaan, mereka yang bervariasi secara teratur, seperti
sikap dan minat. Meninjau catatan siswa untuk mengidentifikasi perbedaan
usia siswa guru lebih memahami pola perilaku atau
kemampuan siswa untuk fokus pada kegiatan belajar.ketika
merencanakan kerja kelompok perbedaan jenis kelamin dapat
mempengaruhiperhatian siswa dan kemauan untuk berpartisipasi.
b. Specific Entry Competencies (kompetensi khusus)
Penelitian terbaru
mengungkapkan bahwa bagaimana pengetahuan siswasebelumnya dipengaruhi
oleh topik tertentu dan apa yang mereka
pelajari lebih daripada semua sifat psikologis. (Dick, dan
Carey dalam Smaldino, dkk: 2012). Oleh karena itu,komponen penting
dari merancang pelajaran adalah untuk
mengidentifikasi kompetensikhusus tertentu dari siswa. Guru
dapat melakukan ini secara informal (seperti dalam interogasi kelas) atau
dengan cara yang lebih formal (seperti meninjau hasil tes standar atau memberi
guru membuat tes dan penilaian). Tes masuk adalah penilaian yang menentukan
apakah siswa memiliki prasyarat yang diperlukan, atau kompetensi, untuk
mendapatkan perbaikan dari pembelajaran. Contohnya jika guru akan mengajar
siswa untuk menghitung bentuk bidang geometrik, tes
kemampuan awal akan berfokus pada
keterampilan perkalian untuk mengidentifikasi siswa yang
membutuhkan perbaikansebelum pelajaran. Kemampuan prasyarat ini
penting untuk beberapa pembelajaran tentang kemampuan membaca. Oleh karena itu
guru melakukan tes untuk mengetahui kemampuan membaca siswa.
c. Learning Style (Gaya Belajar)
Gaya belajar berkenan dengan
pengelompokkan sifat-sifat psikologis yang menentukan bagaimana seorang
individu bisa merasakan interaksi yang memberikan respon secara emosional
terhadap lingkungan belajar seperti: kecerdasan majemuk, kekuatan persepsi,
kebiasaan memproses informasi, motivasi dan faktor-faktor fisiologis.
2. Merumuskan Standar dan Tujuan
Langkah berikutnya adalah merumuskan
standar dan tujuan pembelajaran khusus dimulai dengan standar
kurikulum dan teknologi yang digunakan guru di sekolah, berdasarkan
pada tujuan nasional. Tujuan pembelajaran
yang baik mencantumkan nama peserta didik kepada
siapa tujuannya dimaksudkan, tindakan (perilaku) untuk
menunjukkan, kondisi dimana perilaku atau kinerja akan
diamati, dan sejauh manapengetahuan atau keterampilan
baru harus dikuasai. Untuk catatan ini, kondisi akan
mencakup penggunaan teknologi dan media untuk mendukung
pembelajaran dan untuk menilai keberhasilan standar atau tujuan
pembelajaran.
a. Pentingnya
standar dan tujuan
Perumusan
tujuan pembelajaran adalah salah satu elemen yang sangat penting, hal ini
berkenaan dengan pentingya fungsi tujuan dalam mendasari perumusan beberapa
aspek dalam pembelajaran yaitu sebagai berikut:
1) Dasar untuk pemilihan strategi, teknologi dan media
pembelajaran.
2) Dasar untuk penilaian dalam pembelajaran.
3) Dasar untuk Ekspektasi belajar siswa.
b. Tujuan pembelajaran dengan Teknik ABCD
ABCD merupakan teknik yang bisa digunakan dalam proses
merumuskan tujuan pembelajaran dengan baik, adapun komponen-komponen dari
teknik ABCD ini adalah sebagai berikut:
A Audience (Audiensi)
Instruksi yang kita ajukan harus fokus kepada apa yang
harus dilakukan/ dikerjakan oleh pembelajar bukan apa yang harus dilakukan
pengajar.
B Behavior (Perilaku)
Kata kerja yang mendeskripsikan kemampuan baru yang
harus dimiliki pembelajar setelah melalui proses pembelajaran dan harus dapat
diukur.
C Conditions (Kondisi)
Pernyataan tujuan yang meliputi kondisi dimana unjuk kerja itu diamati.
D Degree (Tingkat
Keberhasilan)
Pernyataan tujuan yang mengidentifikasi standar atau kriteria yang menjadi
dasar pengukuran tingkat keberhasilan pembelajar.
c. Daftar Periksa Tujuan berdasarkan ABCD
Pengelompokan dan pemeriksaan tujuan sangat penting,
karena pemilihan metode dan media serta cara mengevaluasi tergantung pada jenis
tujuan yang akan diterapkan. Suatu tujuan mungkin diklasifikasikan menurut
jenis belajar utama yang akan dicapai, akan tetapi yang terpenting dari
semuanya adalah bagaimana mengkomunikasikan tujuan dengan pengetahuan dan
kompetensi siswa. Jika tujuan yang telah kita rumuskan masih belum mampu
mengkomunikasikan pesan dengan apa yang akan menjadi pengetahuan dan kompetensi
siswa, maka tujuan tersebut harus direvisi kembali.
d. Tujuan Pembelajaran dan Perbedaan
Individual
Tujuan pembelajaran
harus berkaitan dengan kemampuan individual pebelajar dalam menuntaskan atau
memahami sebuah materi yang diberikan. Pebelajar yang tidak memiliki kesulitan
belajar dengan pebelajar yang memiliki kesulitan belajar pasti memiliki waktu
ketuntasan terhadap materi yang berbeda, maka untuk itu tujuan pembelajaran
harus disesuaikan dengan perbedaan individual yang dimiliki oleh siswa.
3.
Memilih
Strategi, Teknologi, Media dan Bahan Ajar
Setelah
guru menganalisis peserta didik dan menetapkan standar
dan tujuan pembelajaran, guru telah
membuat titik awal (siswa memiliki
pengetahuan, keterampilan, dan sikap) dan
poin terakhir (tujuan pembelajaran) dari proses pembelajaran.
Selanjutnya tugas guru adalah membangun sebuah jembatan antara dua
titik dengan memilih strategi pembelajaran yang tepat,
teknologi, media, dan bahan ajar untuk mencapai tujuan pembelajaran.
a. Memilih
Strategi
Pemilihan strategi pembelajarn disesuaikan dengan standar dan tujuan
pembelajaran. Selain itu juga memperhatikan gaya belajar dan motivasi siswa
yang nantinya dapat mendukung pembelajaran. Strategi pembelajaran dapat
mengandung ARCS model (Smaldino dari Keller,1987). ARCS model dapat membantu
strategi mana yang dapat membangun Attention (perhatian) siswa, pembelajaran berhubungan yang Relevant dengan keutuhan dan tujuan, Convident , desain pembelajaran dapat membantu pemaknaan
pengetahuan oleh siswa dan Satisfaction dari usaha belajar siswa.
b. Memilih Teknologi dan Media
Jika
merujuk pada kriteria media dan teknologi yang disebut Smaldino (2007) maka
teknologi dan media yang dipilih dalam perencanaan pembelajaran ini menggunakan
teknologi berbasis komputer. Melibatkan unit komputer, jaringan internet, web
pembelajaran yang dirancang oleh pembelajar,whiteboard, dan proyektor.
Memilih Materi
Sebelum memilih materi,
terlebih dahulu akan dilakukan obsevasi awal dengan melakukan pengumpulan
materi yang siap pakai, meminta keterlibatan spesialis materi dan memintai
pendapat dari pembelajar lain. Kesemuanya akan digabung dan diseleksi menjadi
materi yang akan digunakan dalam perencanaan pembelajaran ini. Pemilihan itu
disesuaikan dengan tujuan pembelajaran dan kebutuhan dari pelajar, karena
materi yang siap pakai yang diperoleh, biasanya butuh sentuhan modifikasi, maka
sentuhan itu perlu keterlibatan spesialis dan pembelajar lain. Kemudian dalam
pemilihan materi juga akan memerhatikan hak cipta dari materi tersebut. Maka
materi yang dipilih dalam pembelajaran yang akan dilakukan adalah Model-model
Pembelajaran Berbasis Komputer.
4.
Memanfaatkan
Teknologi, Media dan Bahan Ajar
Tahap ini melibatkan
perencanaan pembelajaran oleh guru dalam memanfaatkan teknologi, media
dan bahan ajar untuk membantu siswa mencapai tujuan
pembelajaran.Untuk melakukan hal ini mengikuti
proses "5P": Preview teknologi, media dan bahan
ajar, menyiapkan (Prepare) lingkungan, menyiapkan (Prepare) peserta
didik, dan memberikan (Provide) pengalaman belajar.
a. Pratinjau Teknologi,
Media dan Materi
Selama proses seleksi anda telah mengidentifikasi
teknologi, media dan materi yang sesuai untuk audiensi dan tujuan belajar anda.
Anda harus mempratinjau teknologi dan media yang dipilih terkait dengan tujuan
belajar. Tujuannya adalah memilih bagian yang langsung selaras dengan mata
pelajaran anda sebagai missal jika mata pelajaran adalah tentang penggunaan
preposisi yang tepat, pratinjaulah beberapa program piranti lunak bahasa dan
sastra untuk menemukan aktifitas latihan dan praktik yang sesuai dengan tujuan
anda. Anda kemudian merancang mata pelajaran yang meliputi hanya bagian
preposisi dari peranti lunak tersebut ketimbang seluruh urutan yang ada.
Demikian pula, jika menggunakan sebuah video documenter, identifikasilah
segmen-segmen yang berhubungan langsung dengan mata pelajaran, mengingat video
DVD memungkinkan navigasi yang mudah bagi segmen sasaran.
b. Menyiapkan Teknologi, Media dan Materi
Selanjutnya kita harus menyiapkan teknologi, media dan
materi yang akan mendukung aktifitas pengajaran yang akan kita laksanakan. Kumpulkan seluruh
perlengkapan yang kita butuhkan dan tentukan urutan penggunaan materi
c. Menyiapkan Lingkungan
Dimana saja aktifitas belajar terjadi diruang kelas,
laboratorium, pusat media fasilitas harus diatur untuk penggunaan teknologi
media, dan materi yang efektif.
d. Menyiapkan Peserta didik
Penelitian mengenai belajar mengungkapkan dengan
sangat jelas bahwa apa yang dipelajari dari sebuah kegiatan sangat bergantung
pada bagaimana peserta belajar dipersiapkan untuk mata
pelajaran tersebut.
e. Menyediakan Pengalaman Belajar
Jika pengalaman belajar adalah yang berpusat pada
guru, maka akan melibatkan presentasi, demonstrasi, latihan, dan praktik atau
tutorial. Jika menggunakan presentasi sebagai salah satu strategi penting untuk
mengikuti pandauan menggunakan kemampuan presentasi di ruang kelas.
5. Mengajak Partisipasi Siswa
Untuk
menjadi efektif, pembelajaran harus melibatkan keaktifan peserta
didik secara mental. menyediakan kegiatan yang memungkinkan mereka
untuk mempraktekkan pengetahuan atau keterampilan baru
dan menerima umpan balik pada upaya mereka sebelum resmi dinilai.
a. Latihan
Tujuan untuk mata pelajaran yang kita
ajarkan dengan jelas menyatakan
apa yang semestinya dilakukan oleh para siswa kita sesuai dengan instruksi. Jadi penting untuk mengharuskan siswa
berpartisipasi melalui praktik langsung dengan teknologi dan kemampuan baru.
1) Teknologi sebagai alat produksi
Salah satu cara yang paling umum dalam menggunakan teknologi dan media
sebagai sarana yang mengharuskan partisipasi siswa adalah melalui penggunaan
peranti produktivitas. Ini karena penggunaan perangkat tersebut dapat memacu siswa
dalam pembelajaran,
meningkatkan produktivitas dan mendorong kreatifitas.
2) Teknologi
sebagai alat komunikasi
Sebagai contoh,
jika menggunakan gambar proyeksi berupa foto para siswa yang tinggal
di Alaska, kita sebagai guru dapat melibatkan para siswa dalam diskusi langsung
dengan meminta mereka membandingkan situasi terakhir mereka dengan siswa pada
foto tersebut. Para siswa kemudian bisa saja bertukar e-mail dengan
para siswa di Alaska untuk memperoleh pengetahuan pertama mengenai kehidupan
mereka.
3) Teknologi sebagai alat penelitian
Penelitian telah menunjukkan bahwa internet merupakan
peranti komputer yang paling sering digunakan. Para siswa memiliki akses instan
ke sumber daya yang tak terbatas. Oleh karena itu, mereka bisa dengan mudah
“menempatkan, mengevaluasi, dan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber.
Penelitian siswa sebaiknya diperluas juga untuk meliputi informasi dari buku,
Koran harian dan orang-orang. Penggunaan sumber daya yang beragam akan lebih
memastikan bahwa siswa tidak sekedar menyalin informasi berbasis web ke dalam
karya mereka.
4) Teknologi sebagai alat penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan
Para siswa sebelumnya belum pernah mengakses data dan
informasi yang begitu besar jumlahnya. Para siswa dari berbagai usia sekarang
mampu lebih teliti menguji informasi melalui berbagai perangkat. Masalah yang
mungkin saja ditangani para siswa melalui penggunaan teknologi meliputi “apakah
seseorang dengan suara terbanyak akan menang?” Untuk menjawab pertanyaan tersebut siswa dapat
mengunduh hasil pemilu ke dalam sebuah spreadsheet untuk menguji suara
elektroral yang dibandingkan dengan suara pemilih.
5) Menggunakan peranti
lunak pembelajaran untuk latihan
Peranti lunak pendidikan merupakan salah satu sarana melibatkan
para siswa dengan kemampuan yang beragam dalam aktifitas belajar individual
yang difokuskan pada kemampuan dan pengetahuan dasar. Sebagian besar program
peranti lunak pendidikan memungkinkan para siswa untuk terlibat dalam aktifitas
yang lebih menantang dengan melompati aktifitas yang mengandung
pengetahuan yang telah di kuasai para siswa.
6) Menggunakan media lainnya
untuk latihan
Diskusi, kuis singkat, dan latihan penerapan,
bisa mungkin dilakukannya latihan dan umpan balik selama pengajaran. Aktifitas tindak lanjut bisa
menyediakan kesempatan lebih lanjut untuk keterlibatan aktif para siswa.
b. Umpan Balik
Di semua kasus,
para siswa harus menerima umpan balik
mengenai ketepatan respon mereka. Umpan balik atau tanggapan bisa berasal dari
guru atau para siswa yang bekerja di dalam kelompok kecil dan saling
memberi umpan balik. Umpan balik mungkin bisa juga
diperoleh melalui aktifitas periksa sendiri atau berasal dari komputer atau
mentor.
6. Evaluasi dan Revisi
Setelah menerapkan pelajaran, evaluasi dampaknya
terhadap belajar siswa.Penilaian ini tidak
hanya meneliti sejauh mana siswa telah mencapai tujuan
pembelajaran,tetapi juga meneliti keseluruhan proses pembelajaran dan dampak
penggunaan teknologi dan media. berdasarkan perbedaan antara
tujuan dan hasil belajar siswa, direvisi
rencanapelajaran untuk mengatasi bidang yang menjadi perhatian.
a. Menilai prestasi siswa
Metode dalam menilai prestasi bergantung pada sifat dan tujuan belajar.
Beberapa tujuan belajar mengharuskan kemampuan kognitif yang relative sederhana
sebagai contoh
adalah bagaimana melihat siswa membedakan kata sifat dari kata keterangan, atau
merangkum prinsip deklarasi kemerdekaan. Tujuan belajar seperti itu semua
bermanfaat bagi ujian tertulis konvensional.
1) Penilaian auntentik
Di sekolah, minat yang meningkat terhadap penilaian autentik di pacu oleh
komitmen menuju perspektif konstruktivis. Penilaian autententik bisa
digunakan untuk menilai kinerja atau produk tunggal, produk unit, atau
protofolio.
2) Penilaian Portofolio
Portofolio
menilai kemampuan siswa untuk membuat produk nyata yang menggambarkan
pencapaian mereka terkait dengan analisis, sintesis, dan evaluasi. Komponen
kunci dari portofolio adalaha bahwa mereka mengharuskan rekleksi sendiri sesuai
yang ditampilkan di produk portofolio. Sebagai misal, jika siswa bisa memilih
fragmen karya yang menampilkan pencapaian sebuah tujuan belajar, mereka mungkin
saja meminta untuk menjelaskan kenapa mereka memilih fragmen tersebut dan
bagaimana itu menunjukkan bahwa mereka telah mempelajari pengetahuan dan
kemampuan sasaran.
Portofolio
tradisional merupakan kumpulan fisik dari karya para siswa, sementara
portofolio elektronik merupakan koleksi digital dari karya para siswa.
Portofolio tradisional terdiri dari salinan kertas dari karya para siswa, foto,
video atau rekaman kaset audio. Portofolio sering kali disimpan dalam penjepit
dan kotak penyimpanan, yang berpindah dari satu guru lainnya ketika para siswa
naik tingkat.
Portofolio
elektronik menyimpan seluruh karya siswa dalam bentuk file digital. Portofolio
elektronik bisa dibuat dengan peranti lunak khusus, sebuah situs online, atau
program dasar seperti power point. Kekurangan dari portofolio elektronik adalah
perlengkapan, akses, keamanan dan waktu.
b. Evaluasi dan revisi
stragetegi, teknologi dan media
Evaluasi
juga meliputi penilaian strategi, teknologi dan media. Salah satu
komponen kunci evaluasi dan revisi
sebuah mata pelajaran adalah masukan dari pembelajar. Kita juga bisa
mendapatkan umpan balik terkait dengan strategi pengajaran dan penggunaan
teknologi dan media melalui wawancara dan diskusi.
-
Evaluasi guru
Salah satu komponen
penting dari suasana kelas manapun
adalah guru, yang sebaiknya di evaluasi bersama dengan komponen-komponen
lainnya. Meskipun evaluasi atas pengajaran kita mungkin bisa menimbulkan
kekhawatiran.
Informasi yang dihasilkan akan memberikan umpan balik
yang bagus sekali untuk menangani area-araea yang butuh pengembangan dan untuk
mengetahui area-area pangajaran yang berkualitas tinggi terdapat empat jenis
dasar evaluasi guru: diri sendiri, siswa, rekan guru, dan administrator.
-
Revisi strategi, teknologi dan media.
Tahap
terakhir dari siklus pengajaran adalah duduk dan melihat data penilaian dan
evaluasi. Dimana terdapat perbedaan antara yang kita inginkan untuk terjadi dan
apa yang memang terjadi.
C. PENERAPAN MODEL
ASSURE
Rancangan pembelajaran
menggunakan model ASSURE digunakan pada proses pembelajaran mata pelajaran Fiqih
VII MTsS An nur Padang dengan
mempraktikkan thaharah dan pembagiannya. Adapun rancangan pembelajarannya
adalah sebagai berikut:
1. Analisis Pebelajar
a. Karakteristik
umum (general characeristics)
Siswa kelas VII MTsS An nur Padang pada mata pelajaran Fiqih rata-rata siswanya berasal dari keluarga ekonomi menengah ke bawah. Jumlah siswa kelas VII sebanyak 120 orang yang terbagi dalam tiga rombongan belajar atau
tiga kelas, rata-rata setiap kelas ada sekitar 30 orang siswa. Jumlah siswa perempuan lebih banyak
dibandingkan dengan siswa laki-laki. Siswa kelas VII ini berumur sekitar 12-14
tahun.
b. Kompetensi
Khusus (Entry competencies)
Siswa
kelas VII MTsS An nur Padang sebelum
mempelajari tentang. Menjelaskan
pengertian najis , Mengidentifikasi macam-macam najis , Membedakan najis
mukhafafah, mutawasitah, dan mughlazah, Menentukan macam-macam air, Membandingkan
ciri-ciri air mutlak, mustakmal, makruh, dan mutanajis Mendemontrasikan cara
bersuci dari najis
c. Gaya
Belajar (Learning Style)
Terdapat tiga macam gaya
belajar yang dimiliki peserta didik, yaitu:1. Gaya belajar visual (melihat)
yaitu dengan lebih banyak melihat seperti membaca,2. Gaya belajar audio (mendengarkan),
yaitu belajar akan lebih bermakna oleh peserta didik jika pelajarannya tersebut
didengarkan dengan serius,3. Gaya belajar kinestetik (melakukan), yaitu
pelajaran akan lebih mudah dipahami oleh peserta didik jika dia sudah
mempraktekkan sendiri.
2. Merumuskan
standar dan tujuan
Setelah melakukan pembelajaran Fiqih ini diharapkan siswa kelas VII MTsS An nur
Padang mampu mengenal thaharah sesuai dengan prosedur untuk membantu memudahkan
siswa dalam kehidupan sehari-hari.
3. Memilih
strategi, teknologi, media dan materi
a. Memilih
strategi
Strategi yang digunakan pada pembelajaran Fiqih Kelas VII MTsS An nur Padang adalah
strategi demonstrasi langsung yang berpusat pada guru, agar
pebelajar memperoleh pengalaman nyata bagaimana mempraktikkan Thaharah tersebut,
siswa melakukan praktik langsung menggunakan dengan menggunakan alat thaharah
yang ada disekolah
b. Memilih
teknologi dan media
Dalam perencanaan pembelajaran ini menggunakan teknologi berbasis
komputer dengan vidio atau gambar yang mencontohkan atau mempraktekkan cara
thaharah yang benar
c. Memilih
bahan Ajar
Sebelum melakukan pembelajaran dipersiapkan bahan ajar cetak (handout panduan
praktik dan buku paket mata pelajaran Fiqih kelas VII) dan bahan ajar non
cetak berisi materi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran tentang
mempraktikkan salah satu bentuk bersuci), materi mencakup langkah-langkah,pengertian
taharah, macam-macam thaharah, serta bagaiman cara membersihkannya
4. Mengajak
partisipasi Siswa
Mempraktikkan thaharah pada pembelajaran, mengajak siswa untuk partisipasi aktif dengan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada guru, kemudian didiskusikan dengan
siswa lain tentang thaharah.
5. Evaluasi dan
Revisi
Pada tahap evauasi, ada dua jenis evaluasi yang akan dilakukan yaitu evaluasi
rancangan pembelajarandan evaluasi hasil belajar, dilihat seberapa tercapainya
tujuan pembelajaran mempraktikkan salah satu thaharah, macam-macam thaharah
serta cara thaharah yang benar. Tahap evaluasi selanjutnya adalah evaluasi
hasil belajar dengan menggunakan tes prakti
BAB III
RPP
Satuan Pendidikan : MTs
An-Nur
Mata Pelajaran :
Fiqih
Kelas/Semester :
VII/Tujuh)/I (Satu)
Tahun Ajaran : 2014/2015
I.
Standar Kompetensi
1.
Melaksanakan ketentuan Thaharah
(bersuci)
II.
Kompetensi Dasar
1.1 Menjelaskan macam-macam najis dan tata cara thaharahnya
(bersucinya)
III.
Indikator Pembelajaran
1.1.1
Menjelaskan pengertian najis
1.1.2
Mengidentifikasi macam-macam najis
1.1.3
Membedakan najis mukhafafah,
mutawasitah, dan mughlazah
1.1.4
Menentukan macam-macam air
1.1.5
Membandingkan ciri-ciri air
mutlak, mustakmal, makruh, dan mutanajis
1.1.6
Mendemontrasikan cara bersuci dari
najis
IV.
Alokasi Waktu: 2 x 40 Menit
V.
Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat memahami permasalahan najis dan cara
mensucikannya
VI.
Materi dan Uraian Materi: Najis
Pengertian najis adalah: sesuatu yang
menempel pada badan, pakaian, dan tempat yang menyebabkan tidak sahnya
seseorang melaksanakan ibadah tertentu.
Macam-macam najis:
1.
Najis mukhafafah (ringan) contoh
kencing bayi laki-laki yang minum dan makannya asi saja
2.
Najis mutawasitah (sedang) contoh
darah, nanah, kotoran manusia dan binatang dan bangkai
3.
Najis mughalazhah (berat) contoh
anjing dan babi
Cara mensucikan najis
a.
Najis Mukhafafah; memercikkan air
pada tempat/benda yang terkenal najis
b.
Najis mutawasitah; disucikan
sampai bersih/sampai hilang sifat-sifat najis tersebut seperti; baunya,
warnanya, dan wujudnya (kapan perlu pakai sabun/deterjen)
Macam-macam air:
a.
Air mutlak, yaitu air yang suci
lagi mensucikan
Contoh: air hujan, air sumur, air sungai, air laut, air
salju, air mata air, dan lain-lain.
b.
Air mustakmal, yaitu air yang suci
tapi tidak dapat mensucikan
Contohnya air the, air kopi, air kelapa/air buah-buahan lainnya
air susu
c.
Air mutanajis, yaitu air bernajis
Contohnya; air mutlak yang terkena atau masuknya najis
seperti; air kena kotoran binatang/manusia
d.
Air musyammas, yaitu air makruh
contohnya air yang berada pada bejana yang berkarat, air yang terjemur pada
panas matahari
Ciri-ciri dari macam-macam air:
1.
Air mutlak; air yang belum berubah
salah satu sifatnya (warna, bauk, dan rasa)
2.
Air mustakmal; air sudah terpakai
dan sudah berubah salah satu sifatnya
3.
Air mutanajis; air yang kena najis
yang kurang dari dua kulah
4.
Air musyammas; air yang dipanaskan
di bawah terik matahari, yang terdapat pada bejana yang berkarat.
VII.
Metode/Model Pembelajaran
-
Ceramah
-
Tanya jawab
-
Demonstrasi
-
Pengamatan
VIII.
Langkah-langkah Kegiatan
Pembelajaran
1.
Kegiatan Awal
-
Appersepsi/motivasi
-
Membaca salam
-
Membaca basmalah
-
Melakukan tanya jawab
2.
Kegiatan Inti
-
Menjelaskan pengertian najis
-
Mengidentifikasikan macam-macam
najis
-
Menjelaskan perbedaan antara najis
mukhafafah, mutawasitah dan mughalazhah
-
Membandingkan ciri-ciri air
mutlak, mustakmal, makhruh, dan mutanajis
-
Mempraktekkan cara membersihkan
najis
3.
Kegiatan Akhir
-
Melakukan refleksi terhadap materi
yang telah dipelajari
-
Guru bersama siswa menyimpulkan
materi yang sudah dipelajari
-
Menyampaikan KD untuk pertemuan
minggu depan
IX.
Sumber Belajar
1.
Sulaiman Rasyid, Fiqh Islam
2.
T. Ibrahim, H. Darsono, Penerapan
Fiqh I, Solo, PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2009
Alat:
-
Spidol
-
Papan Tulis
-
Boneka
-
Gambar seputar macam-macam najis
Bahan:
-
Air, the, kopi, susu, air kelapa
-
Kotoran kambing
-
Gelas plastik
X.
Penilaian
-
Lisan
-
Tulisan,
-
Unjuk kerja
Soal:
1.
Apakah pengertian najis?
2.
Jelaskan macam-macam najis!
3.
Terangkan, beda najis antara najis
mukhafafah, mutawasitah, dan mughalazhah!
4.
Tulislah macam-macam air!
5.
Jelaskan ciri-ciri air mutlak,
mustakmal, mutanajis, dan musyammas!
Padang, Juli 2014
Kepala MTs An-Nur Padang Guru
Mata Pelajaran Fiqih
Drs. H. SYARIMIN JUPI. ZA BUSRA
N, S.Pd.I.
NIP. 195508081988031001 NIP.
BAB IV
PENUTUP
Berdasarkan pembahasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa dalam merancang
pembelajaran pada mata pelajaran Fiqih dapat menggunakan model pembelajaran
ASSURE. Karena model ASSURE dapat tersusun ini secara sistematis dapat membantu
para guru dapat merencanakan kegiatan pembelajaran seperti menganalisis siswa,
membantu bagaimana menentukan tujuan, memilih media-teknologi-strategi-materi,
menggunakan media-teknologi-strategi-materi, bagaimana membuat siswa
berpartisipasi aktif sampai menilai dan merevisi kegiatan yang telah
berlangsung.
DAFTAR
RUJUKAN
Smaldino,Heinich,
Molenda, Russel .(2008). Instructional Media And Technologies
ForLearning, (9th edition), New York : Macmillan
Publishing Company.
Smaldino, Lowther dan Russel .(2012). Instructional Technologies Media And
ForLearning, (10th edition), Boston : Pearson
Education
SILABUS PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : MTs An-Nur Padang
Mata Pelajaran : Fiqih
Kelas/Semester : VII/I
Tahun Ajaran :
2014/2015
Standar Kompetensi :
Melaksanakan Ketentuan Thaharah/bersuci
Kompetensi Dasar
|
Materi Pembelajaran
|
Indikator
|
Kegiatan Pembelajaran
|
Penilaian
|
Alokasi Waktu
|
Sumber Belajar
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
1.1
Menjelaskan macam-macam najis dan tata cara
thaharah (membersihkannya)
|
Najis
|
-
Menjelaskan pengertian najis
-
Menyebutkan macam-macam najis
-
Membedakan najis mukhafafah, mutawasitah dan
mughalazhah
-
Menentukan macam-macam air
-
Membangkitkan ciri-ciri mutlak, mustakmal,
makruh, dan mutanajis
-
Mendemonstrasikan cara bersuci dari najis
|
-
Membaca dan menelaah berbagai literatur untuk
menanamkan konsep yang benar dan jelaskan tentang najis dan macam-macamnya
-
Mendengarkan penjelasan macam-macam air
-
Mengklasifikasikan macam-macam air
-
Menyebutkan perbedaan air mutlak, mustakmak,
makruh, dan mutanajis
-
Mempraktekkan cara bersuci dari najis
|
-
Tes tertulis
-
Observasi
-
Tes unjuk kerja
|
2 x 40
|
Buku paket lembar observasi, gambar seputar
macam-macamnajis, air the, air susu, air aqua, garam kotoran kambing, gelas,
dll
|
1.2
Menjelaskan hadas kecil dan tata cara thaharahnya
|
Hadas kecil
|
-
Menjelaskan pengertian hadas kecil
-
Menyebutkan ciri-ciri hadas kecil
-
Menyebutkan contoh yang termasuk hadas kecil
|
-
Membaca dan menela’ah berbagai literatur untuk
menemukan konsep yang benar dan jelas tentang hadas kecil dan melakukan tanya
jawab seputar hadas kecil
-
Mengidentifikasi kondisi berhadas kecil
|
-
Tes unjuk kerja
-
Observasi
-
Performan
|
2 x 40
|
Buku paket, lembar penilaian, lembar observasi,
ban, batu, erts, daun kering, kaca, plastik
|
Kompetensi Dasar
|
Materi Pembelajaran
|
Indikator
|
Kegiatan
Pembelajaran
|
Penilaian
|
Alokasi Waktu
|
Sumber Belajar
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
Istinjak
|
-
Menjelaskan pengertian istinjak
-
Menjelaskan hukum istinjak
-
Menjelaskan adab buang air
-
Menentukan alat-alat yang dapat digunakan untuk
istinjak
-
Memprktekkan tata cara istinjak
|
-
Membaca, kemudian menjelaskan masalah istinjak
-
Mengidentifikasi alat yang dapat digunakan untuk
beristinjak dan memperagakannya
|
Batu apung, batu kali
|
|||
Wudhu’
|
-
Menjelaskan tata cara istinjak
-
Menjelaskan pengertian wudhu’
-
Menunjukkan sunat wudhu’
-
Mengemukakan hal-hal yang membatalkan wudhu’
-
Mempraktekkan tata cara wudhu’
|
-
Membaca materi
-
Melakukan pengamatan terhadap temuan yang
melakukan wudhu’ menuliskan hasil pengamatannya dan memberikan kesimpulan
-
Memprakltekkan wudhu’ secara bergantian
|
2 x 40
|
Air, gambar peragaan wudhu’
|
||
1.3
Menjelaskan hadas besar dan tata cara thaharahnya
|
Hadas besar
|
-
Menjelaskan pengertian hadas besar
-
Menjelaskan contoh hadas besar
|
-
Mendengarkan penjelasan tentang pengertian dan
contoh hadas besar
-
Melakukan study kasus seputar masalah hadas
|
-
Tugas kelompok
-
Observasi
-
Tes unjuk kerja
|
2 x 40
|
Buku paket
|
Haid
|
-
Menjelaskan pengertian haid
-
Menunjukkan ciri-ciri darah haid
-
Menjelaskan perbedaan darah haid dengan darah
isthadhaih
|
-
Membaca dan memahami materi tentang haid
-
Mengidentifikasi ciri-ciri dan siklus aid
-
Mengklasifikasikan jenis kewajiban bagi wanita
yang sudah haid
|
T. Ibrahim, H.
Darsono Penerapan Fiqh untuk VII, Solo PT Serangkai Pustaka Mandiri
|
Kompetensi Dasar
|
Materi Pembelajaran
|
Indikator
|
Kegiatan Pembelajaran
|
Penilaian
|
Alokasi Waktu
|
Sumber Belajar
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
-
Menentukan siklus darah haid
-
Mengidentifikasi kewajiban syar’i bagi wanita
yang sudah haid
|
||||||
Mimpi basah
|
-
Menjelaskan pengertian mimpi basah
-
Menunjukkan ciri-ciri mimpi basah
-
Mengidentifikasi kewajiban syar’i bagi laki-laki
yang sudah mimpi basah
|
-
Membaca dan memahami materi mimpi basah
-
Mengidentifikasikan ciri-ciri dan waktu terjadi
mimpi basah
|
-
Tes tertulis
-
Tes lisan
|
2 x 40
|
||
Mandi wajib
|
-
Menjelaskan pengertian mandi
-
Menjelaskan macam-macam mandi
-
Menjelaskan syarat, rukun, dan sunat mandi
-
Menjelaskan hal-hal yang mewajibkan mandi
-
Mendemonstrasikan cara mandi wajib
|
-
Melakukan tanya jawab seputar mandi
-
Mendengarkan penjelasan seputar syarat, rukun dan
Sunnah mandi
-
Mengidentifikasi sebab diwajibkannya mandi
-
Mencontohkan mandi wajib dengan alat benda
-
Mendemonstrsikan cara mandi wajib
|
-
|
|||
Tayamum
|
-
Menjelaskan pengertian tayamum
-
Menjelaskan syarat dan rukun tayamum
-
Menjelaskan hal-hal yang membatalkan tayamum
-
Menjelaskan sebab-sebab tayamum
-
Mempraktekkan cara bertayamum
|
-
Membaca dan memahami seputar materi tayamum
dengan benar
-
Melakukan tanya jawab
-
Memperagakan cara bertayamum
|
-
Tes tulisan
-
Tes lisan Tes unjuk kerja
|
2 x 40
|
Tanah suci, berdebu, kertas
|
GURU
MATA PELAJARAN
BUSRA N.
S.Pd.I
Tidak ada komentar:
Posting Komentar